Kamis, 25 Maret 2010

Biology Project - 2010

SHALOM TEMAN!



Selamat pagi, siang, sore, dan malam buat para pembaca sekalian.

Kami dari SEKOLAH DIAN HARAPAN DAAN MOGOT, sedang mengerjakan tugas BIOLOGY dari guru kami, MR. THEO yang medianya menggunakan BLOG ini.

Kami bekerja secara BERKELOMPOK, beranggotakan 3 SISWA YANG BAIK DAN PINTAR.

Buat para pembaca, silahkan KRITIK & SARAN dicantumkan di bawah supaya kami dapat memaksimalkan hasil kerja kami untuk ke depannya.



Akhir kata, SELAMAT MEMBACA!

GOD Bless. :)

___________________________________________



Sistem Peredaran Darah Manusia



A. DARAH



ciluuuuk, baaaaaaa.







Kemaren, saya nonton salah satu video di youtube.com yang merekam tentang peristiwa kecelakaan mobil. Videonya cukup singkat cukup singkat. Sang pengendara selamat, tapi keluar dari mobil dengan keadaan yang tragis. Tubuhnya menyucurkan banyak darah.



Darah ada di semua bagian tubuh kita. Darah berwarna merah.

Banyak hal yang akan kita ketahui mengenai darah. Sekarang, kita mulai membahas terdahulu seputar darah dan cikal-bakalnya.


Darah merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi yang sangat penting untung kelangsungan hidup kita. Pada orang dewasa yang sehat, volume darah kita kira-kira 8% dari berat badan atau lebih kurang lima liter.



Fungsi darah adalah sebagai berikut:



1. Darah sebagai Alat Pengangkut



Darah mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Darah juga mengangkut zat-zat sisa pembakaran (oksidasi), yaitu karbon dioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Darah mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat-alat pengeluaran (alat-alat ekskresi). Darah juga berfungsi mengedarkan hormon ke organ tubuh tertentu dan mengedarkan air ke seluruh tubuh





2. Darah sebagai Alat Pertahanan Tubuh dari Penyakit



Zat antibodi yang terdapat dalam darah berfungsi mempertahankan kekebalan tubuh dari penyakit. Sel darah putih dalam darah berfungsi membinasakan kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.





3. Darah sebagai Pengatur Suhu Tubuh


Darah memindahkan panas dari alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif sehingga keseimbangan suhu tubuh dapat terjaga







4. Darah melakukan Proses Pembekuan Darah



Bila terjadi luka, sel-sel darah pembeku akan melakukan proses pembekuan darah sehingga darah tidak terus-menerus keluar. Dengan demikian, luka akan tertutup sehingga mencegak infeksi kuman penyakit.











Darah manusia tersusun atas 2 komponen,

yaitu sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah)





1. Sel-sel Darah





Sel darah adalah sel yang hidup dan merupakan

bagian darah yang padat. Sel darah mencangkup 45% dari seluruh jumlah darah.

Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),

dan keping darah atau sel darah pembeku (trombosit).





Sel D
arah Merah (Eritrosit)



  • Sel Darah merah merupakan bagian utama dari sel-sel darah, karena jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan sel darah lainnya. Pada orang dewasa, setiap satu mililiter darah mengandung kira-kira 5.000.000 butir sel darah merah.
  • Pada janin (fetus) sel darah merah dibentuk di hati dan di limpa. Setelah bayi dilahirkan, sel darah merah dibentuk di sumsum tulang.
  • Sel darah merah berbentuk pipih, cekung di bagian tengah, dan tidak memiliki inti.
  • Di dalam sel darah merah terdapat zat warna darah yang disebut Hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah suatu protein yang berkombinasi dengan senyawa henim, yang mengandung zat besi. Selain berfungsi sebagai zat warna pada sel darah merah, hemoglobin juga berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh sel tubuh dan mengangkut sedikit karbon dioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru.
  • Umur sel darah merah yang beredar di dalam aliran darah sekitar 120 hari. Kemudian sel darah merah yang sudah tua akan mati dan dirombak menjadi bilirubin (zat warna empedu). Zat besi yang terkandung dalam hemoglobin digunakan kembali oleh sumsum tulang untuk membuat sel darah merah yang baru.
  • Seseorang yang memiliki sel darah merah kurang dari normal menderita penyakit kurang darah atau anemia




Sel Darah Putih (Leukosit)



  • Sel darah putih lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan sel darah merah. Pada orang dewasa yang normal, setiap satu mililiter darah mengandung kira-kira 8.000 butir sel darah putih.
  • Dibuat di dalam sumsum merah, limpa, dan kelenjar getah bening (kelenjar limfe)
  • Memiliki bermacam-macam jenis, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil, monosit, dan limsofit. Umumnya berukuran lebih besar daripada sel darah merah, tidak memiliki bentuk tetap (amuboid), tidak berwarna, dan memiliki inti bulat atau cekung.
  • Fungsi utama sel darah putih adalah memakan kuman-kuman penyakit atau benda asing lain yang masuk ke dalam tubuh (fagositis), juga berfungsi mengangkut lemak.

  • Memiliki kemampuan menembus dinding pembuluh kapiler darah dan masuk ke dalam jaringan tubuh (diapedesis).
  • Sel darah putih yang kalah melawan kuman penyakit yang menginfeksi tubuh melalui luka akan menjadi nanah.
  • Basofil berperan dalam proses alergi, sedangkan limsofit memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.
  • Bila jumlah sel darah putih lebih dari normal disebut leukositis. Keadaan ini akan merugikan karena sel darah putih akan memakan sel darah merah. Sebaliknya, bila sel darah putih jumlahnya kurang dari normal disebut leukopeni. Keadaan ini otomatis menyebabkan tubuh kita tidak lagi terlindungi dari infeksi kuman penyakit, sehingga bakteri dalam tubuh berkembang biak dengan pesat karena tidak terkendali oleh sel darah putih.




Keping Darah (Trombosit)



  • Pada keadaan normal, setiap satu mililiter darah orang dewasa mengandung 200.000 - 400.000 butir keping darah.
  • Berukuran kecil, bentuk tidak teratur, dan tidak memiliki inti.
  • Berfungsi untuk proses pembekuan darah, memiliki sifat mudah pecah jika keluar dari pembuluh darah atau tersentuh oleh benda-benda yang permukaannya kasar.






Kronologi:



1. Pembuluh darah pecah karena terluka

2. Keping darah ikut pecah, mengeluarkan kandungan enzim Tromboplastin

4. Dengan bantu
an Ca2+ dan Vitamin K, Tromboplastin mengubah Protrombin menjadi Trombin

5. Trombin mengubah Fibrinogen menjadi Fibrin (berbentuk benang-benang halus)

6. Benang-benang halus Fibrin menjerat sel-sel darah merah dan membuat gumpalan sehingga darah membeku















2. Plasma Darah



  • Berjumlah kira-kira 55% dari seluruh jumlah darah, dimana 90% adalah air dan sisanya adalah zat-zat terlarut.
  • Berwarna kekuning-kuningan.
  • Berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan, hormon, zat-zat metabolisme, juga ikut membantu dalam proses pembekuan darah.
  • Dalam plasma darah terdapat larutan protein darah, antara lain fibrinogen (berfungsi untuk pembekuan darah), albumin (menjaga keseimbangan tekanan osmosis), dan globulin (berfungsi untuk pembentukan antibodi).
  • Larutan protein dalam plasma darah yang diendapkan akan meninggalkan cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum darah. Serum darah bersifat melawan zat atau protein asing yang masuk ke dalam tubuh.




Nah, tadi kita barusan udah kenal sama keluarga darah.

Sekarang kita mau kenalan lebih lanjut sama:

Mr. Alat Peredaran Darah





B. ALAT PEREDARAN DARAH



Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

Pembuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. Darah manusia yang beredar ke

seluruh tubuh selalu berada di dalam pembuluh darah.






1. Jantung



  • Terletak di rongga dada sebelah kiri, di atas diafragma.
  • Besar jantung masing-masing orang kira-kira sekepal tangannya.
  • Fungsinya sangat penting, yaitu sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Dari jantung, darah diatur dan dialirkan melalui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh.
  • Otot jantung tidak bekerja sesuai kehendak kita (otomatis).
  • Jantung mulai berdenyut sejak terbentuk, yaitu pada masa embrio di dalam kandungan sampai individu mati.
  • Gerak jantung disebut denyut jantung, secara normal berkisar 70 kali/menit.

  • Denyut jantung dapat kita rasakan dengan cara meraba pergelangan tangan atau leher. Denyut jantung dapat dipengaruhi faktor kondisi kesehatan, aktivitas kerja, berat badan, dan usia.

  • Bagian luar jantung dilapisi oleh selaput yang disebut perikardium.
  • Jantung memiliki empat ruangan, yaitu serambi kiri (atrium kiri), serambi kanan (atrium kanan), bilik kiri (ventrikel kiri), dan bilik kanan (ventrikel kanan).
  • Jantung bekerja sangat teratur, ada otot-otot jantung yang mengendur (relaksasi) dan berkerut (kontraksi)


Bilik jantung berfungsi memompa darah, baik ke seluruh tubuh (dilakukan oleh bilik kiri), maupun ke paru-paru (dilakukan oleh bilik kanan). Otot bilik kiri lebih tebal daripada bilik kanan karena bilik kanan hanya memompa darah ke paru-paru.



Diantara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup berdaun dua (valvula bikuspidalis) dan diantara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup berdaun tiga (valvula trikuspidalis). Katup-katup tersebut berguna untuk menjaga agar darah tidak kembali ke serambi ketika bilik jantung memompa darah.



Selain itu, pada pangkal pembuluh nadi terdapat pula katup berbentuk seperti bulan sabit (valvula semilunaris). Katup ini berguna untuk mencegah darah yang sudah masuk ke aorta (pembuluh nadi terbesar) agar tidak kembali ke jantung lagi.



Cara Kerja Jantung





Kronologi:



1. Serambi jantung mengembang sehingga darah dari seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida masuk ke serambi kanan. Darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya oksigen masuk ke serambi kiri.

2. Serambi jantung mengempis dan bilik mengembang.

3. Darah masuk ke bilik. Darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.

4. Bilik jantung mengempis.

5. Darah dari bilik kiri yang kaya oksigen dipompakan dengan kuat ke seluruh tubuh, sedangkan darah dari bilik kanan yang kaya karbon dioksida dipompakan ke paru-paru untuk dibersihkan.





Tekanan Darah





  • Darah yang dipompa oleh jantung memiliki kekuatan dan kecepatan mengalir tertentu. Kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh nadi (arteri).
  • Keadaan jantung yang sedang berkontraksi membuat tekanan ruang jantung menjadi paling tinggi (maksimum). Keadaan ini disebut sistol.
  • Sedangkan otot jantung menjadi relaksasi membuat tekanan ruang jantung menjadi paling rendah (minimum). Keadaan ini disebut diastol.
  • Umumnya orang dewasa yang normal memiliki tekanan sistol kurang lebih 120 mmHg dan tekanan diastol kurang lebih 80 mmHg.

  • Untuk mengukir tekanan darah digunakan tensimeter.
  • Seseorang yang tekanan darahnya di atas normal disebut tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Seseorang yang tekanan darahnya di bawah normal disebut tekanan darah rendah (hipotensi)


Penyakit pada Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
  • Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.


Serangan Jantung



Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolestrol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepakbola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olah raga.



Facts about your HEART



Tertawa terbahak-bahak hingga Anda mengeluarkan air mata selain membuat perasaan nyaman juga membuat relaks dinding-dinding saluran darah "endothelium" dan menyebabkan darah lancar mengalir selama 45 menit setelah tawa pecah. Kerusakan pada "endothelium" dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengakibatkan penyakit kardiovaskular.



Dalam semenit, jantung Anda mampu memompa darah ke setiap sel tubuh Anda. Dalam sehari, sekitar 100.000 detak jantung Anda telah memompa 2.000 galon darah segar (mengandung oksigen) beberapa kali hingga menempuh jarak 60.000 mil (sekitar 96.000 km). Sungguh pekerjaan berat bagi otot yang hanya berukuran sekepalan tangan.



Putus cinta dengan kekasih atau menghadapi kematian saudara dekat dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Demikian sejumlah hasil penelitian. Perasaan trauma semacam itu juga memicu munculnya hormon stress ke dalam aliran darah dan membuat jantung sempat terhenti sejenak. "Simpton" (gejala) yang muncul bisa berupa sesak nafas, dada terasa sakit. Namun, biasanya gejala ini langsung hilang dalam beberapa hari.



Serangan jantung terjadi di dunia setiap 20 detik dan yang menyebabkan kematian terjadi tiap 1 menit



Saat tubuh kedinginan, jantung tetap hangat. Ketika berada di daerah dingin, tubuh kita otomatis akan mengalirkan darah dari kaki dan tangan menuju organ-organ vital – termasuk jantung- untuk menjaga suhunya supaya tetap normal. Itu sebabnya, kaki dan tangan kita kemudian terasa dingin. Ini mematahkan teori yang mengatakan bahwa orang-orang yang mempunyai jari tangan dan kaki dingin, berarti memiliki sirkulasi darah buruk serta jantungnya bermasalah.



Jarang bersosialisasi picu serangan jantung

Pasien serangan jantung yang jarang bersosialisasi memang lebih rentan mengalami depresi. Padahal, aliran hormon pemicu stres dapat membuat jantung bekerja lebih berat, hingga akhirnya berhenti berdetak. Arthur Agatston, MD, profesor dari University of Miami Miller School of Medicine, menyarankan para penderita jantung agar lebih mendekatkan diri lagi dengan teman atau keluarganya. Dukungan dari orang-orang terkasih ternyata sangat berarti, dan bisa membantu mereka untuk lebih tenang dan kuat menjalani hidupnya.



Para orang tua yang membiasakan anak-anaknya hidup terlalu steril sebaiknya berpikir ulang. Studi terbaru di AS mengindikasikan, gaya hidup terlalu bersih justru membuat anak-anak menjadi rawan sakit jantung.



Jantung mereka yang berusia muda dan gemar berolahraga rutin, juga pada atlit, berdetak lebih perlahan, bisa mencapai 40 kali per menit. Hal tersebut normal dan merupakan efisiensi kerja jantung karena daya pompa jantung mereka relative berdaya lebih besar daripada awam sehingga membutuhkan lebih sedikit frekuensi saja. Hal tersebut adalah sesuatu yang baik selama tak bergejala.



Detak jantung anak-anak lebih cepat ketimbang dewasa karena alasan kebalikan dari hal diatas. Pada janin dalam kandungan, detak jantung normal antara 120-160 kali per menit. Pada anak balita detak jantung bisa mencapai 130 kali per menit. Hal tersebut memang normal, jadi jangan dikhawatirkan.



Merokok meningkatkan hampir 4 kali lipat resiko serangan jantung. Faktor resiko lainnya untuk terkena penyakit jantung koroner antara lain adalah diabetes mellitus tak terkontrol, kegemukan, hipertensi tak terkontrol, kolesterol darah (terutama LDL) yang tinggi, obstructive sleep apnea (periode henti napas sesaat saat tidur), faktor turunan keluarga, usia lanjut, post menopause pada wanita dan kebiasaan hidup serba stress serta penuh amarah.







2. Pembuluh Darah



Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem peredaran darah

yang berfungsi mengalirkan darah.



Pembuluh Nadi (Arteri)





  • Pembuluh nadi adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung (membawa darah keluar dari jantung)
  • Letak pembuluh nadi agak tersembunyi atau di dalam permukaan tubuh.
  • Hanya bagian-bagian pembuluh nadi tertentu di dekat permukaan tubuh yang dapat dirasakan denyutnya, misalnya pada pergelangan tangan dan leher.
  • Dinding otot pembuluh nadi lebih tebal, kuat, dan bersifat elastis dibandingkan dengan pembuluh balik. Hal ini sesuai dengan peranannya, yaitu membantu pemompaan jantung dalam peredaran darah.
  • Pembuluh nadi memilki sebuah katup berbenuk bulan sabit yang terletak tepat di luar jantung, yaitu pada pangkal aorta. Katup bulan sabit berfungsi mengatur agar darah yang keluar dari jantung tetap searah.
  • Darah yang keluar dari jantung melalui dua pembuluh nadi.
  • Pembuluh nadi pertama, keluar dari bilik kiri (ventrikel kiri). Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya oksigen untuk diedarkan keseluruh tubuh. Pembuluh darah ini disebut nadi besar (aorta).
  • Pembuluh nadi kedua, keluar dari bilik kanan (ventrikel kanan). Pembuluh nadi ini membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida menuju ke paru-paru. Pembuluh darah ini disebut pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis).



Pembuluh Balik (Vena)





  • Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung.
  • Pembuluh balik umumnya terletak di permukaan tubuh, tampak kebiruan di bawah kulit. Kita tidak dapat merasakan adanya denyutan pada pembuluh balik.
  • Dinding otot pembuluh balik lebih tipis dibandingkan pembuluh nadi, tetapi diameternya lebih lebar dan tidak elastis.
  • Berbeda dengan pembuluh nadi, di sepanjang pembuluh balik banyak terdapat katup. Katup-katup tersebut membuat darah hanya mengalir ke satu arah, yaitu ke jantung.
  • Pembuluh balik secara garis besar dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembuluh balik paru-paru dan pembuluh balik tubuh.
  • Pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) adalah pembuluh balik yang membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri (atrium kiri) jantung. Pembuluh balik paru-paru membawa darah kaya oksigen.
  • Pembuluh balik tubuh berukuran besar, terdiri dari pembuluh balik atas (vena kava uperior) dan pembuluh balik bawah (vena kava inferior).
  • Pembuluh balik atas membawa darah dari tubuh bagian atas, misalnya kepala dan lengan.
  • Pembuluh balik bawah membawa darah yang kaya karbon dioksida.


Pembuluh Kapiler






  • Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.
  • Dinding pembuluh kapiler hanya berupa selapis sel. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dengan ujung pembuluh balik terkecil (venula).
  • Di dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.






C. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA



Sistem Peredaran Darah Tertutup

Peredaran darah hanya terjadi di dalam pembuluh darah. Darah tidak pernah langsung masuk ke jaringan tubuh, tetapi selalu melalui pembuluh-pembuluh darah. Tidak hanya pada manusia, sistem peredaran darah tertutup terjadi pada semua vertebrata.



Sistem Peredaran Darah Terbuka

Darah memasuki jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh darah. Terjadi pada sebagian invertebrata



Pada manusia terjadi peredaran darah ganda atau peredaran darah rangkap. Artinya, darah ke jantung sebanyak 2 kali dalam 1 kali peredaran darah. Peredaran darah ganda terdiri dari peredaran darah kecil (peredaran darah pendek) dan perdaran darah besar (peredaran darah panjang). Pada peredaran darah kecil, darah dari jantung mengalir ke paru-paru da kembali ke jantung. Sedangkan pada peredaran darah besar, darah dari jantung mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.

Sistem peredaran darah kecil:

Jantung (bilik kanan) --> Pembuluh nadi paru-paru --> Paru-paru -->

Pembuluh balik paru-paru --> Jantung (serambi kiri)



Secara singkat:



Jantung --> Paru-paru --> Jantung



Sistem peredaran darah besar:



Jantung (bilik kiri) --> Aorta --> Pembuluh nadi --> Pembuluh kapiler -->

Pembuluh balik atas dan pembuluh balik bawah --> Jantung (serambi kanan)



Secara singkat:



Jantung --> Seluruh tubuh --> Jantung



Pada system peredaran darah besar, ada suatu sistem peredaran darah yang disebut sistem porta hepatica (porta hepatika). Dalam sistem ini, sebelum darah kembali ke jantung, darah terlebih dahulu masuk ke dalam hati untuk dibersihkan dari racun-racun yang diserap dari usus halus. Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena).







D. GOLONGAN DARAH





Pada tahun 1900, seorang dokter kelahiran Wina (austria) bernama Karl Landsteiner membedakan darah menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O. Penggolongan ini dikenal dengan sistem penggolongan darah ABO. Pembagian golongan darah ini berdasarkan perbedaan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah. Aglutinogen adalah zat yang menggumpalkan sel darah merah, terdapat pada membran permukaan sel darah merah. Aglutinin adalah zat yang digumpalkan oleh aglutinin, terdapat di dalam plasma darah.



Golongan darah



Aglutinogen

Aglutinin

A



A

B

B



B

A

AB



A dan B

-

O



-

A dan b



Keterangan:




Golongan Darah A :

sel darah merah mengandung aglutinogen A dan plasma mengandung aglutinin b.




Golongan Darah B :

sel darah merah
mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a.



Golongan Darah AB :

sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin.



Golongan Darah O :

sel darah merah
tidak mengandung aglutinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a dan b.



Dalam transfusi darah, orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan yang menerima darah disebut resipien. Sel darah yang diberikan donor kepada resipien merupakan senyawa protein. Bila senyawa protein itu tidak sesuai dengan golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah donor. Penolakan tersebut ditandai dengan penggumpalan darah(aglutinasi) yang dapat membahayakan jiwa resipien.

Aglutinin a akan menggumpalkan darah yang mengandung aglutinogen A, dan aglutinin b akan menggumpalkan darah yang mengandung aglutinogen B. Bila golongan darah A ditransfusikan kepada seseorang yang bergolongan darah B, maka akan terjadi penggumpalan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena resipien yang bergolongan darah B memiliki aglutinin a. Aglutinin a merupakan zat anti A (anti aglutinogen A). Padahal aglutinogen A dimiliki oleh donor yang bergolongan darah A, sehingga aglutinin a resipien akan menggumpalkan aglutinogen A donor. Demikian pula sebaliknya, bila golongan darah B ditransfusikan kepada seseorang yang bergolongan darah A. Jadi, dalam transfuse darah yang perlu diperhatikan bagi donor adalah jenis aglutinogennya, sedangkan bagi rsipien adalah jenis aglutininnya.

Transfusi sering tidak dapat dihindarkan, karena jika seseorang kekurangan darah, system transportasi dalam tubuhnya terganggu sehingga jiwanya dapat terancam. Seseorang mengalami kekurangan darah biasanya karena kecelakaan atau menjalani operasi.

Dari bagan di atas diketahui bahwa orang bergolongan darah A tidak dapat menjadi donor bagi orang yang bergolongan darah B, dan sebaliknya. Orang bergolongan darah AB hanya dapat menjadi donor bagi orang bergolongan darah AB saja, tetapi dapat menerima darah dari semua golongan darah. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut resipien universal. Orang yang bergolongan darah O dapa menjadi donor bagi semua golongan, tetapi hanya dapat menerima darah dari golongan darah O saja. Oleh karena itu golongan darah O disebut donor universal.

Jika tidak terjadi kecocokan anatar darah donor dan darah resipien, maka akan terjadi penggumpalan darah, seperti diperlihatkan oleh pengelompokan bintik darah.

Secara teori dapat dilakukan transfusi antargolongan darah yang berbeda seperti di atas. Akan tetapi, untuk menghindarkan hal yang tidak diinginkan, dala prakteknya transfuse darah dilakukan antar golongan darah yang sama.



Katanya, kita dapat mengetahui sifat orang hanya dengan caramengetahui golongan darahnya loh. Karena katanya golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun seluruh sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita. Benar apa tidak? Kalian yang menentukan. Untuk info dan fakta lebih lanjut klik DI SINI dan DI SINI









E. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA



Kelainan dan penyakit pada system peredaran darah sering kita jumpai pada seseorang. Kelainan dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan (genetis), adanya kerusakan pada system peredaran darah, dan faktor-faktor lain yang belum diketahui.



1. Anemia





  • Disebut sebagai penyakit kurang darah.
  • Terjadi karena kandungan hemogoblin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel darah merah.
  • Berkurangnya kandungan Hb dapat disebabkan kurang memakan makanan mengandung zat besi.
  • Berkurangnya sel darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini karena plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah.
  • Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.


2. Thalasemia





  • Merupakan penyakit anemia yang diturunkan.
  • Sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Pada penderita thalasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemogoblin.
  • Penderita thalasemia berat (thalasemia mayor) membutuhkan transfusi darah setiap bulan.


3. Hemofilia





  • Penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka.
  • Disebabkan oleh faktor keturunan (genetis).
  • Kelainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya peredaran agar darah tidak mengalir terus.





4. Leukimia







  • Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
  • Beberapa gejala leukemia adalah:


- Demam, kedinginan, dan gejala seperti flu

- Bada lemah dan sakit kepala

- Sering mengalami infeksi

- Kehilangan berat badan

- Berkeringat, terutama malam hari

- Nyeri tulang atau sendi

  • Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun, para peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energy tinggi, misalnya bom nuklir; bahan kimia benzene yang mengenai seseorang dalam jangka waktu lama; dan keadaan genetika seseorang, misalnya penderita Down’s syndrome idiot lebih banyak menderita leukemia dibanding orang normal.
  • Penderita leukemia harus ditangani oleh dokter. Pengobatan dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, terapi biologi, atau cangkok sumsum tulang. Kemoterapi , menggunakan obat-obatan pembunuh sel kanker. Terapi radiasi menggunakan radiasi sinar energy tinggi. Terapi biologi dengan cara merangsang tubuh menghasilkan system kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Cangkok sumsum tulang dilakukan dengan cangkok tulang dari donor.
  • Jika penyebab leukemia adalah bahan-bahan kimia karsinogen dan radiasi, maka pencegahan dilakukan dengan menghindari terkena bahan-bahan tersebut.




5. Koronariasis



  • Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri koronaria) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut jantung mendapat makanan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung).

  • Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri kornaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri. Pengobatan koronariasis dilakukan dengan operasi.




6. Varises





  • Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya terjadi di kaki terutama bagian betis. Varises yang terdapat di dekat anus disebut ambeien. Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak berbahaya.

  • Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, varises dapat disebabkan oleh pembengkalan pada vena. Varises tidak perlu diobati. Namun, jika terjadi varises atau ambeien yang parah, dapat dilakukan operasi.
  • Penderita varises, bila harus berdiri atau duduk terlalu lama, sebaiknya menggerakan-gerakkan kaki sesering mungkin. Bagi penderita ambeien, hindari terlalu sering mengejan saat buang air besar.




____________________________________________________________





Sekian presentasi kami mengenai

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA



nyak, babe, tante, om, kakak, ade, koko, cici, paman, bibi, semuanya,

tolong di comment ya.

yang uda punya ID Blogger bisa comment dibawah.

yang belum punya bisa comment di CBox (atas kanan)

yang belum punya pacar. Jangan tanya ke saya.







Sekian dan TERIMA KASIH!

Tuhan memberkati.





fin.










































Michella - Penyusun Materi

























Ferandi - Picture









































Juan Adrian - Editor & Designer